Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan transportasi darat di Indonesia. Insiden ini menjadi sorotan publik setelah video kecelakaan tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Romansasopirtruck. Berdasarkan informasi di video tersebut, bus mengalami masalah teknis, menabrak dua pengendara sepeda motor dan pembatas jalan sebelum akhirnya terbalik.

Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata Berlian Trans

Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan transportasi darat di Indonesia

Kecelakaan bus pariwisata yang tragis ini melibatkan sebuah bus pariwisata Berlian Trans dengan nomor polisi A 7558 ZA. Kejadian berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Jalan Raya Bojonglarang, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan keterangan dari saksi, bus yang membawa 33 penumpang tersebut mengalami rem blong saat melewati jalan menurun dan menikung tajam, menyebabkan kecelakaan yang berujung fatal.

Baca Juga:  Pengalaman Liburan ke Jakarta Memakai Jasa Sewa Bus Terbaik

Bus menabrak dua pengendara motor dan menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terbalik. Dua penumpang terjebak di dalam bus, dengan satu di antaranya dilaporkan tewas di tempat. Proses evakuasi berlangsung cukup lama hingga seluruh korban berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dan pihak kepolisian.

Kesaksian Penumpang: Tanda-tanda Kondisi Bus yang Tidak Layak

Salah satu penumpang bernama Eep (36) menceritakan pengalamannya yang mencekam selama perjalanan. Ia mengungkapkan bahwa kondisi bus sudah menunjukkan tanda-tanda tidak layak sejak awal. “Dari awal perjalanan, radiator sudah bermasalah dan ban sempat kempes,” ujar Eep. Rombongan penumpang dalam bus tersebut sedang dalam perjalanan pulang ke Tangerang setelah menghadiri acara pernikahan di Banjarnegara.

Eep yang duduk bersama anak balitanya juga merasa khawatir karena kondisi bus yang kurang baik, terlebih saat melintasi jalan menurun. Putranya mengalami luka lecet di bawah kelopak mata akibat kecelakaan ini.

Baca Juga:  Harga Sewa Bus Pariwisata 30 Seat Tahun 2024

Tanggapan Pakar Keselamatan: Tanggung Jawab Pemerintah Dipertanyakan

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, menyampaikan kritik tajam terhadap pihak terkait dalam menangani keselamatan transportasi publik. Ia menekankan bahwa penumpang seringkali menjadi korban akibat kondisi kendaraan yang tidak layak atau ketidakmampuan pengemudi. “Menurut saya, ini menjadi tugas besar pemerintah, khususnya Dinas Perhubungan, untuk memastikan keamanan transportasi,” kata Sony.

Menurutnya, penumpang seakan-akan diharuskan memilih transportasi yang aman, namun faktanya, pemerintah sering terkesan lepas tangan dari tanggung jawab tersebut. Pemeriksaan kelayakan kendaraan umumnya dilakukan saat libur nasional saja, sedangkan di hari biasa, hal ini sering diabaikan.

Peran Uji KIR dan Jembatan Timbang: Efektifkah?

Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan transportasi darat di Indonesia

 

Kecelakaan bus pariwisata ini memunculkan pertanyaan mengenai efektivitas uji KIR dan pemeriksaan di jembatan timbang. Sony menyatakan bahwa jika kecelakaan semacam ini terus terjadi, maka uji KIR dan pemeriksaan di jembatan timbang kehilangan makna sebagai alat pengawasan. “Apa gunanya uji KIR dan jembatan timbang jika tetap tidak mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat?” ujarnya dengan nada kritis.

Baca Juga:  Bus Pariwisata Tak Laik Jalan Akan Ditindak oleh Korlantas

Ia juga menekankan bahwa investigasi kecelakaan bus pariwisata biasanya menghasilkan kesimpulan yang serupa, namun upaya mitigasinya masih belum jelas. Hal ini menjadi catatan serius dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi umum di Indonesia.

Perlunya Tindakan Serius untuk Mencegah Kecelakaan Bus Pariwisata

Kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Pekalongan ini bukanlah yang pertama kali. Seiring dengan kejadian yang berulang, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah tegas dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat. Dari mulai memastikan kelayakan teknis kendaraan hingga memberikan pelatihan berkendara yang baik kepada pengemudi, semuanya harus dilakukan secara menyeluruh dan konsisten.

Bagi masyarakat, memilih transportasi yang aman menjadi hal yang krusial. Namun, peran utama dalam hal ini tetap berada di tangan pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk memastikan setiap kendaraan umum yang beroperasi telah memenuhi standar keselamatan yang ketat.

Insiden kecelakaan bus pariwisata di Pekalongan ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih terhadap keselamatan transportasi publik. Masalah teknis pada kendaraan dan kelalaian pemeriksaan kelayakan menjadi penyebab utama yang harus segera diatasi. Pemerintah diharapkan dapat melakukan tindakan nyata untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa dan memastikan keselamatan setiap penumpang.